I Putu Odie Biroe Odie Biroe: mitos wuku

Halaman

Jumat, 09 Agustus 2013

mitos wuku



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa( Ida Hyang Widhi Wasa),karena dalam waktu yang relative singkat saya berusaha menyelesaikan makalah ini. semoga dengan kehadiran makalah yang berjudul “Mitos pawukon” dapat memotivasi generasi muda untuk lebih mudah mempelajari serta menerapkan dimasyarakat guna meningkatkan sradha baktinya .
kami menyadari sepenuhnya atas keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki serta masih kurangnya bahan pustaka yang dimiliki, sehingga masih banyak mempunyai kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami mengharapkan sumbangan-sumbangan pemikiran, kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini yaitu dengan judul “Mitos Pawukon”. 
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas semua sumbangan yang diberikan, baik berupa saran maupun kritik.





                                                                                                          Singaraja,18 April 2013
                                                                                                                      penulis
                      


                                                                                                                 Putu Odie Frida



















“ Mitos Pawukon”
Dalam  ajaran Wariga peranan wuku tidak dapat dikesampingkan dalam menentukan  padewasan untuk mengawali suatu pekerjaan mapun melakukan Yajña. Setelah  wewaran, wuku adalah merupakan rumusan ke dua dari wariga untuk  menentukan padewasan. Berdasarkan “lontar Medangkamulan”  diceritakan kelahiran wuku seperti dibawah ini. Tersebutlah ada raja  yang banyaknya 27 orang yaitu Raja Giriswara memerintah di Gunung  Emalaya, Raja Kuladewa di Pasutranu. Raja Talu memerintah di Winekatalu.  Raja Mrebuana di Marga Wisaya. Raja Waksaya di Bragu. Juga ada Raja  Wariwisaya di Waragadiaswara. Raja Mrikjulung memerintah di Sekar  Kencana, Raja Sungsangtaya di Sagraya.
       Ada lagi yang lainnya yaitu Raja  Dungulan bertahta di Tanpasabda. Raja Puspita di Jena. Raja Langkir di  Langkaraya. Raja Medangsu di Medangpat. Raja Pujitwa di Pujiwisaya. Raja  Paha di Pangkurian. Raja Kruru di Ruruksa. Raja Mrangsinga memerintah  di Mrasuminggah. Raja Tambur memerintah di Kawi. Ada lagi  Raja  Medangkusa memerintah di Kusinagara.Raja Matal memerintah di Matala.  Raja Uye di Padengenan. Raja Ijala di Wirajala. Raja Yuda di Prangwija.  Raja Baliraja memerintah di Ladikara. Raja Wiugah di Gandawiran. Raja  Ringgita di Apsari.Raja Kulawudra bertahta di Kalasumihang. Raja Sasawi  di Tresawit.
       Diceritakan lagi bernama Dang Hyang  Kulagiri, mempunyai istri dua orang, istri yang pertama namanya Dewi  Sintakasih, putra dari bhagawan Gadiswara, istri yang kedua namanya Dewi  Sanjiwartia, pura Dang Hyang Pasupati, kedua putri ini menjadi Raja di  Kundadwipa.  Setelah lama bersuami istri, lalu Dang Hyang Kulagiri  berkata kepada istri keduanya, menyampaikan bahwa beliau segera akan  pergi ke Gunung sumeru bertapa, juga mengingatkan supaya permaisurinya  baik-baik saja tinggal di kraton selama beliau pergi. Istri beliau  berdua menyetujui.  Tak diceritakan keadaan sang raja bertapa sudah  cukup lama sekarang diceritakan Dewi Sintakasih sudah hamil tua. Dewi  Sintaksih bercakap-cakap dengan Dewi Sanjiwartia, memperbincangkan sang  raja belum datang. Akhirnya dalam percakapan itu diputuskan akan mencari  suaminya ke gunung Sumeru (tempat sang raja bertapa).  Tersebutlah  kedua istri sang raja berangkat dari kraton, menuju tempat suaminya  bertapa, sampailah perjalanan beliau pada lereng Gunung Sumeru, Dewi  Sintakasih sakit perutnya makin lama makin sakit sebagai tanda akan  melahirkan.

       Duduklah Dewi Sintakasih di atas batu  yang datar dan lebar, melepaskan lelahnya sampil menahan rasa sakit  perutnya tetapi sayang tidak tertahan saat itu juga Desi Sintakasih  melahirkan bayi laki-laki. Pecahlah batu tersebut karena tertimpa badan  si bayi.  Setelah hal tersebut terjadi gelisah dan berdukacitalah Dewi  Sintakasih bersama Dewi Sanjiwartia. Saat itu pula turunlah Ida Hyang  Padmayoni, bertanya kepada para putri itu, apa sebabnya mereka bersedih.  Sang Dewi menghormat sambil berkata: “Ya, yang terhormat batara,  hambamu ini ditinggal oleh suami bertapa di lereng Gunung Sumeru, sejak  hamba baru mulai hamil hingga sekarang. Sampai kelahiran putra hamba ini  belum juga beliau datan (kembali), itulah sebabnya hambamu ini bersedih  hati”. Demikianlah kata kedua putri itu menghormat kehadapan Dewa  Brahma.  Dewa Brahma setelah mendengar cerita kedua putri tersebut  beliau sangat bahagia dan mendoakan supaya bayi itu panjang umur  terkenal di dunia serta diberikan anugerah yang hebat tidak terbunuh  oleh para dewa, danawa, detya, manusia tak terbunuh pada malam hari  maupun pada siang hari, tidak mati dibawah maupun di atas, tidak  terbunuh oleh senjata. Kecuali yang dapat membunuhnya adalah Dewa Wisnu.  “ Karena bayimu lahir di atas batu, aku anugrahi nama I Watugunung”.
       Berikut ini adalah penggolongan wuku yang berkaitan dengan penentuan ala ayuning wuku (baik buruknya hari). Sekilas  rangkum kembali, wuku jumlahnya 30, dimana masing-masing wuku dalam rentang 7 hari dimulai pada hari Minggu (Redite) dan berakhir pada hari Sabtu (Saniscara). Urutan wuku adalah sebagai berikut:

  1. Sinta
  2. Landep
  3. Ukir
  4. Kulatir
  5. Taulu/Tolu
  6. Gumbreg
  7. Wariga
  8. Warigadean
  9. Julungwangi
  10. Sungsang
  11. Dungulan
  12. Kuningan
  13. Langkir
  14. Medangsia
  15. Pujut
  16. Pahang
  17. Krulut
  18. Merakih
  19. Tambir
  20. Medangkungan
  21. Matal
  22. Uye
  23. Menail
  24. Prangbakat
  25. Bala
  26. Ugu
  27. Wayang
  28. Kelawu
  29. Dukut
  30. Watugunung
Wuku tersebut kemudian secara garis besar dikelompokkan menjadi 4 kelompok  sebagai berikut:

1. Wuku Rangda Tiga
  • Tidak baik melakukan wiwaha (pernikahan)
  • Yang termasuk dalam kelompok ini meliputi:  Wariga, Warigadean, Pujut, Menail, Prangbakat

2. Wuku Tanpa Guru:
  • Tidak baik untuk mulai belajar, tidak baik melakukan pekerjaan yang penting-penting atau yadnya.
  • Yang termasuk dalam kelompok ini meliputi: Gumbreg, Kuningan, Medangkungan, Kelawu.
3. Wuku Was Panganten
  • Kebaikan: Baik untuk membuat sesuatu yang runcing, mengadakan pertemuan, membuat tembok, pundamen, lantai, membuat pagar.
  • Kejelekan: Tidak baik untuk wiwaha (pernikahan).
  • Yang termasuk dalam kelompok ini meliputi: Taulu, Dungulan, Krulut, Menail, Dukut.
4. Wuku Salah Wedi
  • Tidak baik untuk upacara potong rambut, pernikahan, atiwa-tiwa.
  • Yang termasuk dalam kelompok ini meliputi: Sinta, Landep, Gumbreg, Sungsang, Dungulan, Pahang, Tambir, Medangkungan, Prangbakat, Bala, Wayang, Watugunung.
Wuku umurnya 7 hari, jumlahnya 30, berdaur ulang pada 210 hari. Kekuatan sifatnya mengalahkan wewaran,artinya apa yang dikatakan oleh wukunya dipercayai lebih tepat daripada yang dinyatakan oleh wewaran. Pawukon kalah dengan padewasan, yaitu penanggal dan panglong. Berikut informasi lengkap mengenai wuku:

Nama Bali
Naama Jawa
Urip
Letak
Sifatnya
1
Sinta
7
Barat
Pembawaan Surya, kayunya Kayu putih dan Kandayakan, burungnya Gagak dan Bango-bango, ternak Rangrangan. Gedung terkunci, lumbung kosong. Wataknya: Keras, suka pamer. Perintahnya berawal panas, kemudian lembut. Pelindung orang sengsara, sakit dan orang pelarian. Memahami petunjuk gaib. Gemar bertapa. Bercita- cita mulia, cakap dan cekatan kerja.
2
Landep
1
Barat laut
Pembawaan Kala Wisaya, kayunya Kamedangan dan Angsana, burungnya Atat dan Merpati, ternak Tingalun, gedung tertutup, lumbung kosong, wataknya: Berhati terang, suka bersamadi. Perintahnya bermula keras namun kemudian halus, kasih sayang. Pelindung orang sakit dan sengsara. Rupawan, tajam ingatan, cerdas cermat kerja. Disayangi atasannya
3
Ukir
4
Utara
Pembawaan Gunung, Kayunya Nagasari, dan Beringin, burungnya Sudang-sudang dan Weri, ternak Rusa. Wataknya : Berbesar hati, berkeinginan melebihi yang lain. Baik budi pekertinya. Rupawan, sopan santun, disenangi oleh atasannya. Cerdas, cermat dan terampil pekerjaannya. Candranya gunung, sedap dipandang dari jauh
4
Kurantil
6
Timur laut
Pembawaan Teja, Kayunya Ingas dan Randu, Burungnya Perkutut dan Serindit, ternak Rase, gedung tertutup, lumbung rusak. Gedung terbuka, lumbung tertutup. Wataknya : Pemarah, agak kurang lurus hati, kurang cocok untuk perlindungan. Murah hati. Rejekinya tiada menentu, namun hidupnya senang di kemudian hari.
5
Tolu
5
Timur
Pembawaan Sangkala Gowa, kayunya Tengguh dan Walikukun, burungnya Taling dan Beranjangan, ternak Tinggili, gedung cukup, lumbung tetap. Wataknya : Suka berpikir agar dapat menyenangkan hati orang lain. Jika marah berbahaya, sulit dicegah. Kebahagiaannya di kemudian hari. Rupawan, teliti, berpegang teguh pada adat istiadat. Suka kesunyian, baik hati
6
Gumbreg
8
Tenggara
Pembawaan Bumi, kayunya Tengguli dan Beringin, burungnya Keker dan Gagak, ternak Macan, gedung terbuka, lumbung tertutup, wataknya : Keras budi, segala yang diinginkan agar segera tercapai, sulit dicegah, pengasih. Perintahnya berawal lembut namun berakhir keras. Baik bagi perlindungan keluarga, penyayang. Senang di tempat yang sunyi
7
Warigalit
9
Selatan
Pembawaan Toya, kayunya Sulastri. burung Garuda, ternak Warak, Gedung tertutup, lumbung rusak. Wataknya : Rupawan, sering menikah, pencemburu, sering sedih, sulit dilayani. Kurang suka berkumpul dengan orang banyak, tetapi banyak orang mencintainya, agak pelupa, besar kemauannya, kurang bahagia, kendatipun banyak yang mencintainya
8
Warigagung
3
Barat daya
Pembawaan Gandarwa, kayunya Ancak dan Cemara, burungnya Derkuku kesturi, ternak Gajah, Gedung tertutup, Wataknya : Bercita-cita baik, berat tanggungannya. Rejekinya di belakang hari. Lemah lembut perintahnya, dihormati, keras kemauannya. Pandai mencari nafkah. Keikhlasannya setengah setengah. Menepati perkataannya, jika marah menakutkan
9
Julungwangi
7
Barat
Pembawaan Teja, kayunya Cempaka, burung Nilam, ternak Banteng. Gedung terbuka, lumbung kosong. Wataknya : Berperasaan tinggi, tak mau dilampaui. Dicintai oleh orang banyak. Pandai berbicara dan dipercayai orang. dicintai pembesar. Segala rencana cepat tersiar kendatipun belum terwujud. Banyak yang mencintainya
10
Sungsang
1
Barat laut
Pembawaan Sang Kala Aji, kayunya Langsat, Burung Nuri, ternak kuda, Gedung terbuka, lumbung berisi. Wataknya : Pemarah, gelap hati, tetapi mudah dicegah. Banyak rejeki, pemboros, ikhlas tanpa perhitungan tetapi pemberiannya harus mendapat perhatian. Suka pada kepunyaan orang lain. Keras hati, tidak suka menganggur
11
Galungan
4
Utara
Pembawaan Dalang, kayunya Lotanda dan Tangan, burungnya Elang, gedung terkunci, ternak Garuda. Wataknya : Tetap hati, dapat melegakan hati susah, cinta kebajikan, dermawan, pengasih, sekalipun rejekinya kecil. Ringan tangan agak suka pada kepunyaan orang lain. Bernafsu besar, mudah marah
12
Kuningan
6
Timur laut
Pembawaan Sangkala Dengen, kayunyaKepuh dan Wijayakusuma, burungnya Kepodang dan Puwuh, ternak Koci, gedung terbuka, lumbung tertutup. Berderajat tinggi, melebihi sesama, indah rupanya, teliti, menghindari keramaian, pemalu, cepat bekerjanya, mudah marah. Hemat, banyak bicaranya.
13
Langkir
5
Timur
Pembawaan Welaka, kayunya Ingas dan Wengkel, burungnya Celilingan, ternaknya Lembu, gedung terbuka, lumbung berisi. Wataknya : Tidak sayang pada diri sendiri, menakutkan, adat istiadatnya kurang baik, tidak mau menuruti, pemurka, banyak larangan. Sifat-sifatnya itu mudah menular kepada yang mendekatinya
14
Mandasiya
8
Tenggara
Pembawaan Sang Pandu, kayunya Asem, burung Beletuk, ternak Duyung, gedung terkunci, lumbung tertutup. Wataknya : Sabar, tetapi bila marah kejam. Kuat budinya, banyak mencintai sebagai pelindung. Hemat banyak rejeki. Bekerja cepat dan tak sabaran. Pelindung orang sengsara
15
Julungpujut
9
Selatan
Pembawaan Sang Mertanjala, kayunya Pule, burung Jalak, ternak Alu, Gedung berisi, lumbung berisi. Wataknya : Suka keramaian, tersohor, mempunyai kedudukan yang lumayan. Berkemauan keras, tak suka diatasi, suka memerintah. Halus budi, banyak dikunjungi orang. Mencari rejeki ke sana ke mari, hasilnya cukup
16
Pahang
3
Barat daya
Pembawaan Sang Ekakawi, kayunya Jalak dan Kendayakan, burung Perkutut dan Cakcak, ternak Ular, gedung terkunci, lumbung tertutup. Wataknya : Kurang sabar, agak berlebihan dalam berkata-kata, namun menepati janji. Waspada, mudah panas hati, kasar ucapannya
17
Kuruwelut
7
Barat
Pembawaan Korawa, kayunya Kwang dan Parijata burung Lasa dan Sapahan, ternak Lubak. gedung terbuka, lumbung berisi. Wataknya: Tajam pikiran dan hatinya melebihi yang lain, kuat mencipta, berhati-hati. Awal pembicaraan kalah namun akhirnya menang cocok jadi pelindung. Jujur, sedikit bicaranya, berhati suci
18
Merakeh
1
Barat laut
Pembawaan Sang Rama, kayunya Kemiri dan Tengguli, burung Merak, ternak Macan, gedung terbuka, lumbung kosong. Wataknya : Kuat ingatan, tawakal, merasa kasihan kepada orang miskin. Sanggup kerja, berani menghadapi kesulitan. Cepat mencapai kesenangan
19
Tambir
4
Utara
Pembawaan Buta, kayunya Upas dan Kawih, burung Bintil dan Perenjak, ternak Banteng, gedung terbuka, lumbung berisi. Wataknya : Tidak sama lahir batinnya, panas perkataannya, suka berbuat yang mengherankan, tahu petunjuk gaib, tidak bisa kaya, hanya berkecukupan. Semua kata-katanya dihargai
20
Madangkungan
6
Timur laut
Pembawaan sang Mandala, kayunya Kroya dan Pelasa, burung Kepodang dan Pelung, ternak Menjangan, gedung tertutup, lumbung cukup. Wataknya ; Ahli berbicara, tawakal, tetap hatinya, suka di tempat-tempat sunyi. Membanggakan kekayaannya, hemat, jujur. Menepatiperkataannya sehingga menyenangkan
21
Maktal
5
Timur
Pembawaan Mantri, kayunya Maja dan Nagasari, burung Keker, ternak Macan, gedung terbuka, lumbung bocor. Wataknya : Lurus hati, cakap bekerja. Rupawan, lemah lembut tutur katanya. Disenangi pembesar. Banyak tanda-tanda akan bahagia. Suka di tempat sunyi. Kaya harta benda, dihormati. Luas pandangan dalam pemikirannya
22
Wuye
8
Tenggara
Pembawaan Wayang, kayunya Lontar dan Pisang, burung Gagak, ternak Buaya, gedung terbuka, lumbung bocor. Wataknya : Kata-katanya lurus, mengherankan, mudah tersinggung tetapi sebentar, dapat menyenangkan hati orang lain. Waspada, tajam hatinya, kuat pendirian, panjang umur, tanda akan memperoleh kebahagiaan, tidak suka keramaian
23
Manail
9
Selatan
Pembawaan Anoman, kayunya Manis dan Tigaron, burung Manyar dan Sepahan, ternak Naga, gedung terbuka, lumbung terbuka. Wataknya Suka menjunjung diri, selalu berusaha membela diri, bisa berkumpul di tempat ramai, agak angkuh, harum perintahnya tetapi tiada bermutu. Waspada. Tajam perkiraannya. Sabar terhadap kemauannya. Tidak suka menganggur, merindukan kemajuan
24
Prangbakat
3
Barat daya
Pembawaan Prabu, kayu Plasa dan Lirisan, burung Pracuk dan Urang-urang, ternak kerbau, gedung terbuka, lumbung terbakar. Wataknya : Berkehendak jadi pemimpin perang, pemberani, tangkas, jujur, tak ada yang dirasa sukar dalam tugasnya, pemarah, pemalu. Perintahnya diawali dengan dingin tetapi akhirnya panas. Tetap pikiran, panjang umur, cukup rejeki
25
Bala
7
Barat
Pembawaan Lembu. kayu Cemara dan Ambulu, burung Beluk dan Keker, ternak Lembu, gedung tertutup, lumbung bolong (bocor). Wataknya : Agak suka membuat kericuhan, jahil, membuat takut yang mendengarnya, tak ada yang ditakuti, pandai berbuat yang kurang terpuji. Lemah lembut perintahnya, dihormati, disukai pembesar. Banyak tanda-tanda mendapat bahagia.
26
Wugu
1
Barat laut
Pembawaan Prasiwaka, kayu Bunut dan Rangda, burung Gagak dan Kepodang, ternak Gajah, gedung terbuka, lumbung tertutup. Wataknya : Baik Budi. banyak akal, lekas mengerti. Banyak rejeki, tidak suka berkumpul, hemat, pendiam, susah diperintah. mementingkan diri sendiri, romantis, agak pencemburu. terpelajar
27
Wayang
4
Utara
Pembawaan Jaya, kayu Cempaka dan Wedi, burung Keker dan Siyung, ternak Wiyung, gedung terkunci, lumbung berisi. Wataknya : Halus perintahnya bermula mudah berakhir sulit, teliti, bakti, banyak rejeki, disenangi oleh orang banyak Pemberiannya suka diperlihatkan. Agak angkuh, namun disenangi pembesar. Suka di tempat sunyi. Rahayu dan banyak ilmu pengetahuan
28
Kulawu
6
Timur laut
Pembawaan Sangkara, kayu Lontar dan Kwang, burung Nuri dan Kalilingan, ternak Kuwuk, gedung terbuka, lumbung bocor. Wataknya : Kuat budi, besar harapan, umur panjang, pilihannya dicapai kemudian, agak suka pamer, halus perintahnya. Waktu kecil miskin namun kemudian banyak rejeki dan kebahagiaan, pandai menyenangkan orang, pengarang, sosial
29
Dukut
5
Timur
Pembawaan Purusa, kayu Kapal dan Pandanwangi, burung Keker, gedung terkunci, lumbung ijuk. Wataknya : Rupawan agak penakut, besar harapan, tinggi budi, keras hati, waspada, tajam pikiran, agak serakah. Suka bergurau, setia, cakap, pemberani, disukai atasannya, agak terburu nafsu, pengarang, mudah marah bila tersinggung perasaannya.
30
Watugunung
8
Tenggara
Pembawaan Brahma, kayunya Ceroring dan Wijayakusuma, burung Gagak dan Jikutuk, ternak Singa, gedung terkunci, lumbung tertutup. Wataknya : Hatinya terang, tetapi tanpa cahaya, suka bertapa. Jika jadi pendeta sangat dihormati. Penyelidik, tinggi budi, agak angkuh, teliti, cemburu. Gemar samadi demi keselamatan dan ketentraman hati

Karena sebagian besar hari-hari raya di Bali ditetapkan berdasarkan siklus pawukon, maka pengetahuan akan siklus pawukon ini akan sangat membantu. Penerapannya secara langsung dapat dipraktekkan dalam kalkulator pewarigaan, Misalnya menemukan kapan hari raya Galungan berikutnya, dengan perintah plus (+) kemudian masukkan 210 untuk melompat ke Galungan berikutnya. Untuk menemukan weton (kombinasi saptawara dan pancawara) berikutnya tinggal melompat ke 35 (7x5) hari berikutnya.






























                                                                                      

Tidak ada komentar: