BAB
I
PENDAHULUAN
A. Gambaran
Umum Desa Pemuteran
secara umum Desa Adat Pemuteran terdiri
dari beberapa warga yaitu warga masyarakat karang asem, warga masyarakat muslim
dan warga gusti, dari ketiga warga itu yang paling besar jumlahnya adalah warga
karang asem. Penduduk Desa Pemuteran senantiasa berusaha tetap mempertahankan
kemurnian dari adat agamanya, ini terbukti dari penyelenggaraan Upacara yang
bersifat Adat maupun Keagamaan.
Sebagaimana halnya penduduk Pulau Bali
yang umumnya memeluk Agama Hindu. Maka desa Desa Adat Pemuteran penduduknya
sebagian besar memeluk Agama Hindu. Pada hakekatnya perilaku masyarakat Desa
Pemuteran sebagai bagian dari orang bali bercorak religius, tercermin dalam
kegiatan keagamaan sehari-hari yang didasarkan atas yadnya ini merupakan suatu
cara atau jalan untuk mengucapkan rasa terimakasih kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ). Karena mereka tau Tuhan menciptakan alam
semesta beserta isinya ini dengan yadnya, maka dari itu manusia wajib
beryadnya, dalam kewajiban umat melaksanakan yadnya sudah barang tentu didasari
oleh rasa berhutang. Ada 3 macam hutang yang harus dibayar ketika kita masih
hidup, ketiga hutang itu antara lain : 1) Dewa Rna, 2) Pitra Rna, 3) Rsi Rna.
Jadi hutang yang dalam pengertian Rna menunjukan suatu kewajiban yang harus
dibayar oleh umat hindu maka timbulah yang namanya panca yadnya yang terdiri dari Dewa Yadnya, Rsi yadnya,
Pitra yadnya, Manusa yadnya, Bhuta yadnya. Yadnya dalam agama hindu sering
diwujudkan dalam bentuk upacara dengan mempergunakan upakara atau bebantenan
sebagai sarana sesuai dengan ketentuan sastra dan kemampuan umat. Demikian juga
mengenai unsur-unsur atau bahan-bahan yang dipakai dalam upakara disesuaikan
dengan ketentuan sastra namun yang paling penting tidak terlepas dari Desa Kala
Patra ( tampat, waktu dan keadan )
B. Potensi
Sumber Daya Alam
1. Batas
Wilayah
Batas
|
Desa/ Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah
Utara
|
Laut
Bali
|
Gerokgak
|
Sebelah
Selatan
|
Hutan
Negara
|
Gerokgak
|
Sebelah
Timur
|
Desa
Banyupoh
|
Gerokgak
|
Sebelah
Barat
|
Desa
Sumberkima
|
Gerokgak
|
2. Luas
Wilayah Menurut Penggunaan
Luas
Permukiman
|
82,50
ha/m2
|
Luas
Persawahan
|
0
ha/m2
|
Luas
Perkebunan
|
246
ha/m2
|
Luas
Kuburan
|
1,10
ha/m2
|
Luas Luas Taman
|
0
ha/m2
|
Luas Perkantoran
|
2,28
ha/m2
|
Luas
Prasarana Umum Lainnya
|
2,301,37
ha/m2
|
C. Potensi
Sumber Daya Manusia
1. Jumlah
Penduduk
Jumlah
Laki-laki
|
4851
Orang
|
Jumlah
Perempuan
|
5045
Orang
|
Jumlah Total
|
9896 Orang
|
Jumlah
Kepala Keluarga
|
2633
KK
|
Kepadatan
Penduduk
|
226
per Km
|
2. Mata
Pencaharian Pokok
Mata
Pencaharian Pokok Desa Pemuteran adalah sebagian besar Petani Dan Buruh Tani
B. Gambaran Khusus Desa Pemuteran
Desa adat Pemuteran memiliki suatu
kebudayaan unik yaitu Tari Madewa Ayu. Tarian Madewa Ayu ini merupakan rangkaian dari pada Upacara
Yadnya di Desa Adat Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, yang
dimana bertujuan untuk mengucapkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) beserta manifestasinya yang telah
melimpahkan rahmatnya untuk kesejahtraan umat manusia pada umumnya dan Desa Adat Pemuteran pada
khususnya dan juga memohon kehadapan beliau agar berkenan memberikan keselamatan
baik lahir maupun batin. Tari Madewa Ayu di Desa Adat Pemuteran Mempergunakan
Sarana Upakara ( Banten ) yang disebut dengan
Banten Paneman, mengingat bahwa Banten Paneman ini merupakan Banten
pokok dalam Tarian Madewa Ayu yang hanya dilaksanakan oleh masyarakat Desa
Pamuteran pada khususnya dan masyarakat keturunan karangasem yaitu di Desa
Seraya.
Dari uraian diatas maka penulis
terdorong untuk meneliti makna yang terkandung dalam tarian Madewa Ayu dan Banten
Paneman dalam Tarian Madewa Ayu di Desa Adat Pemuteran, Kecamatan Seririt,
Kabupaten Buleleng.
D. Rumusan
Masalah
1. Apa
Sebenernya Tarian Madewa ayu itu dan apa makna dari tarian itu?
2. Dimana
biasanya dilakukan Tarian Madewa Ayu ini?
3. Apakah
harus Tarian Madewa Ayu ini dilaksanakan Dalam Upacara Yadnya?
4. Sarana
apa saja yang di gunakan / dipakai dalam Tarian Madewa Ayu?
5. Apa
saja isi dari banten paneman itu?
6. Makna
apa yang terkandung dalam banten Paneman dalam Tarian Madewa Ayu??
E. Metode
Penelitian
Untuk menyusun suatu penelitian
diperlukan suatu metode yang baik, karena berhasil dan tidaknya suatu
penelitian sebagian besar ditentukan oleh ketepatan metode yang kita pakai,
sehubungan dengan pentingya metode tersebut kami disini menggunakan
1. Penentuan
Informan
2. Metode
Pengumpulan data, yang meliputi ( observasi, wawancara, pencatatan dokumen )
3. Metode
Analisis
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Apa
Sebenernya Tarian Madewa ayu itu dan apa makna dari tarian itu?
Tarian
Madewa Ayu ini adalah suatu tarian yang dilakukan untuk mengiringi suatu
upacara yadnya yang berasal dari
karangasem seraya, tarian ini adalah tarian yang mengunakan keris dan diiringi
gambelan (gong ) penarinyapun berpariasi dari anak kecil dewasa hingga orang
tua. Yang menarik dari tarian ini adalah ada yang langsung mengambil keris yang
dipegang seseorang dan ada pula yang berjatuhan dan badanya bergerak-gerak
kencang ingin cepat-cepat mendapatkan keris, sampai akhirnya mendapatkan keris
lalu ditusukan kedadanya dan setelah puas menusukan keris itu sampai puas
kedadanya maka dipercikan tirta suci yang sudah disediakan dari tirta yang
ditunas dimana tarian itu dilaksanakan, setelah dikasi tirta itu maka sadarlah
sipenari tersebut. Tetapi menurut orang sana tidak sembarang orang pula dapat
menarikan tarian ini karena kalu tidak ada rasa yang menarik atau seakan akan ada yang menarik kita yang bisa dibuktikan
kalau adayang menarik katanya getaran didada atau detak jantung lebih cepat
tidak seperti biasanya dan kaki gemetar atau magnit ( kesenagan ) dan makna dari
upacara ini dikatakan oleh salah satu nara sumber yang kami wawancarai
mengatakan bahwa makna yang terkandung didalam tarian ini adalah untuk
mengucapkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang
Maha Esa ) beserta manifestasinya yang telah melimpahkan rahmatnya untuk
kesejahtraan umatnya.
2. Dimana
tempat digelarar Tarian Madewa Ayu ini?
Tarian
Madewa Ayu ini di gelar di Geria Taman
Cakra Wijaya Sandhi yaitu di desa Pemuteran, kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng, pelaksanaannya ini dilakukan
pada hari raya kuningan yang lalu tanggal 6 April 2013 , tarian ini juga bisa
digelar di Sanggah jajaran dimana pas ada piodalan misalnya ngenteg liggih tarian ini berfungsi sebagai upacara menyelesaikan suatu upacara atau
penutup upacara yang berlangsung dipura
tersebut.
3. Apakah
harus Tarian Madewa Ayu ini dilaksanakan Dalam Upacara Yadnya dan apa dampaknya
jika tidak dilakukan?
Menurut
sumber yang kami temui disana mereka menyatakan tarian Madewa Ayu ini Wajib
dilaksanakan didalam setiap akhir piodalan sebagai penutup piodalan tersebut,
mengapa? Menurut kepercayaan orang-orang dari Desa Pemuteran pada khususnya
masyarakat pendatang yang dari karangasem jika tarian ini tidak dilakukan pada
suatu acara tersebut akan berdampak buruk pada pelaksanaan upacara tersebut.
4. Sarana
apa saja yang di gunakan / dipakai dalam Tarian Madewa Ayu?
Didalam
tarian Madewa Ayu ini mengunakan sarana banten yang namanya banten Paneman.
5. Apasaja
isi dari banten paneman itu?
Isi
dari banten Paneman antara lain : sagi, Peneduan, sayut, dasar tumpeng peras, tipat
penguncul, pemijian sanganan, tipat cirikan, raka ajuman, base pecanangan
srongsong, dari rangkaian sarana tersebut diatas ditempatkan pada suatu tempat
menjadi satu tempat/ wadah maka disebutlah banten Paneman
6. Makna
apa yang terkandung dalam banten Paneman dalam Tarian Madewa Ayu??
a. Pada
dasarnya paneman itu sama dengan pamayuh
b. Banten
paneman ini bertujuan untuk melayani Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan)
bersenag-senang
c. Paneman
juga sebagai prosesi akhir suatu upacara
d. Paneman
juga sebagai obat
e. Sebagai
penyebab orang atau dasar untuk orang mencapai tidak sadar atau nadi,kerauhan
f. Dan
base pecanagan yang ada dibanten ini disodorkan kepada orang-orang yang akan
melakukan tarian Madewa Ayu untuk natab
g. Banten
pemijian yang ada dibanten ini digunakan untuk menyambut kedatangan Ida Bhatara
h. Dan
yang terakhir adalah peras yang berfunsi untuk memohon upasaksi kepada para
seseorang bahwa upacara itu selesai dan dapat diterima/bukti
TARIAN
MADEWA AYU
DI
DESA ADAT PEMUTERAN
KECAMATAN
GEROKGAK KABUPATEN BULELENG
Oleh :
1. Putu
Ordie Frida ( 01.5111.10 )
STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA
TAHUN 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar