I Putu Odie Biroe Odie Biroe: keunikan budaya

Halaman

Jumat, 09 Agustus 2013

keunikan budaya



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Gambaran Umum Desa Pemuteran
secara umum Desa Adat Pemuteran terdiri dari beberapa warga yaitu warga masyarakat karang asem, warga masyarakat muslim dan warga gusti, dari ketiga warga itu yang paling besar jumlahnya adalah warga karang asem. Penduduk Desa Pemuteran senantiasa berusaha tetap mempertahankan kemurnian dari adat agamanya, ini terbukti dari penyelenggaraan Upacara yang bersifat Adat maupun Keagamaan.
Sebagaimana halnya penduduk Pulau Bali yang umumnya memeluk Agama Hindu. Maka desa Desa Adat Pemuteran penduduknya sebagian besar memeluk Agama Hindu. Pada hakekatnya perilaku masyarakat Desa Pemuteran sebagai bagian dari orang bali bercorak religius, tercermin dalam kegiatan keagamaan sehari-hari yang didasarkan atas yadnya ini merupakan suatu cara atau jalan untuk mengucapkan rasa terimakasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ). Karena mereka tau Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya ini dengan yadnya, maka dari itu manusia wajib beryadnya, dalam kewajiban umat melaksanakan yadnya sudah barang tentu didasari oleh rasa berhutang. Ada 3 macam hutang yang harus dibayar ketika kita masih hidup, ketiga hutang itu antara lain : 1) Dewa Rna, 2) Pitra Rna, 3) Rsi Rna. Jadi hutang yang dalam pengertian Rna menunjukan suatu kewajiban yang harus dibayar oleh umat hindu maka timbulah yang namanya panca yadnya  yang terdiri dari Dewa Yadnya, Rsi yadnya, Pitra yadnya, Manusa yadnya, Bhuta yadnya. Yadnya dalam agama hindu sering diwujudkan dalam bentuk upacara dengan mempergunakan upakara atau bebantenan sebagai sarana sesuai dengan ketentuan sastra dan kemampuan umat. Demikian juga mengenai unsur-unsur atau bahan-bahan yang dipakai dalam upakara disesuaikan dengan ketentuan sastra namun yang paling penting tidak terlepas dari Desa Kala Patra ( tampat, waktu dan keadan )







B.     Potensi Sumber Daya Alam
1.      Batas Wilayah
Batas
Desa/ Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Laut Bali
Gerokgak
Sebelah Selatan
Hutan Negara
Gerokgak
Sebelah Timur
Desa Banyupoh
Gerokgak
Sebelah Barat
Desa Sumberkima
Gerokgak

2.      Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Luas Permukiman
82,50 ha/m2
Luas Persawahan
0 ha/m2
Luas Perkebunan
246 ha/m2
Luas Kuburan
1,10 ha/m2
Luas Luas Taman
0 ha/m2
Luas  Perkantoran
2,28 ha/m2
Luas Prasarana Umum Lainnya
2,301,37 ha/m2

C.     Potensi Sumber Daya Manusia
1.      Jumlah Penduduk
Jumlah Laki-laki
4851 Orang
Jumlah Perempuan
5045 Orang
Jumlah Total
9896 Orang
Jumlah Kepala Keluarga
2633 KK
Kepadatan Penduduk
226 per Km

2.      Mata Pencaharian Pokok
Mata Pencaharian Pokok Desa Pemuteran adalah sebagian besar Petani Dan Buruh Tani
           B.  Gambaran Khusus Desa Pemuteran
Desa adat Pemuteran memiliki suatu kebudayaan unik yaitu Tari Madewa Ayu. Tarian Madewa Ayu  ini merupakan rangkaian dari pada Upacara Yadnya di Desa Adat Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, yang dimana bertujuan untuk mengucapkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) beserta manifestasinya yang telah melimpahkan rahmatnya untuk kesejahtraan umat manusia  pada umumnya dan Desa Adat Pemuteran pada khususnya dan juga memohon kehadapan beliau agar berkenan memberikan keselamatan baik lahir maupun batin. Tari Madewa Ayu di Desa Adat Pemuteran Mempergunakan Sarana Upakara ( Banten ) yang disebut dengan  Banten Paneman, mengingat bahwa Banten Paneman ini merupakan Banten pokok dalam Tarian Madewa Ayu yang hanya dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pamuteran pada khususnya dan masyarakat keturunan karangasem yaitu di Desa Seraya.
Dari uraian diatas maka penulis terdorong untuk meneliti makna yang terkandung dalam tarian Madewa Ayu dan Banten Paneman dalam Tarian Madewa Ayu di Desa Adat Pemuteran, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
D.    Rumusan Masalah
1.      Apa Sebenernya Tarian Madewa ayu itu dan apa makna dari tarian itu?
2.      Dimana biasanya dilakukan Tarian Madewa Ayu ini?
3.      Apakah harus Tarian Madewa Ayu ini dilaksanakan Dalam Upacara Yadnya?
4.      Sarana apa saja yang di gunakan / dipakai dalam Tarian Madewa Ayu?
5.      Apa saja isi dari banten paneman itu?
6.      Makna apa yang terkandung dalam banten Paneman dalam Tarian Madewa Ayu??

E.     Metode Penelitian
Untuk menyusun suatu penelitian diperlukan suatu metode yang baik, karena berhasil dan tidaknya suatu penelitian sebagian besar ditentukan oleh ketepatan metode yang kita pakai, sehubungan dengan pentingya metode tersebut kami disini menggunakan
1.      Penentuan Informan
2.      Metode Pengumpulan data, yang meliputi ( observasi, wawancara, pencatatan dokumen )
3.      Metode Analisis




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Apa Sebenernya Tarian Madewa ayu itu dan apa makna dari tarian itu?
Tarian Madewa Ayu ini adalah suatu tarian yang dilakukan untuk mengiringi suatu upacara yadnya yang  berasal dari karangasem seraya, tarian ini adalah tarian yang mengunakan keris dan diiringi gambelan (gong ) penarinyapun berpariasi dari anak kecil dewasa hingga orang tua. Yang menarik dari tarian ini adalah ada yang langsung mengambil keris yang dipegang seseorang dan ada pula yang berjatuhan dan badanya bergerak-gerak kencang ingin cepat-cepat mendapatkan keris, sampai akhirnya mendapatkan keris lalu ditusukan kedadanya dan setelah puas menusukan keris itu sampai puas kedadanya maka dipercikan tirta suci yang sudah disediakan dari tirta yang ditunas dimana tarian itu dilaksanakan, setelah dikasi tirta itu maka sadarlah sipenari tersebut. Tetapi menurut orang sana tidak sembarang orang pula dapat menarikan tarian ini karena kalu tidak ada rasa yang menarik atau seakan akan  ada yang menarik kita yang bisa dibuktikan kalau adayang menarik katanya getaran didada atau detak jantung lebih cepat tidak seperti biasanya dan kaki gemetar atau magnit ( kesenagan ) dan makna dari upacara ini dikatakan oleh salah satu nara sumber yang kami wawancarai mengatakan bahwa makna yang terkandung didalam tarian ini adalah untuk mengucapkan rasa terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ) beserta manifestasinya yang telah melimpahkan rahmatnya untuk kesejahtraan umatnya.
2.      Dimana tempat digelarar Tarian Madewa Ayu ini?
Tarian Madewa Ayu ini di gelar  di Geria Taman Cakra Wijaya Sandhi yaitu di desa Pemuteran, kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng,  pelaksanaannya ini dilakukan pada hari raya kuningan yang lalu tanggal 6 April 2013 , tarian ini juga bisa digelar di Sanggah jajaran dimana pas ada piodalan misalnya ngenteg liggih  tarian ini berfungsi  sebagai upacara menyelesaikan suatu upacara atau penutup upacara  yang berlangsung dipura tersebut.
3.      Apakah harus Tarian Madewa Ayu ini dilaksanakan Dalam Upacara Yadnya dan apa dampaknya jika tidak dilakukan?
Menurut sumber yang kami temui disana mereka menyatakan tarian Madewa Ayu ini Wajib dilaksanakan didalam setiap akhir piodalan sebagai penutup piodalan tersebut, mengapa? Menurut kepercayaan orang-orang dari Desa Pemuteran pada khususnya masyarakat pendatang yang dari karangasem jika tarian ini tidak dilakukan pada suatu acara tersebut akan berdampak buruk pada pelaksanaan upacara tersebut.
4.      Sarana apa saja yang di gunakan / dipakai dalam Tarian Madewa Ayu?
Didalam tarian Madewa Ayu ini mengunakan sarana banten yang namanya banten Paneman.
5.      Apasaja isi dari banten paneman itu?
Isi dari banten Paneman antara lain : sagi, Peneduan, sayut, dasar tumpeng peras, tipat penguncul, pemijian sanganan, tipat cirikan, raka ajuman, base pecanangan srongsong, dari rangkaian sarana tersebut diatas ditempatkan pada suatu tempat menjadi satu tempat/ wadah maka disebutlah banten Paneman
6.      Makna apa yang terkandung dalam banten Paneman dalam Tarian Madewa Ayu??
a.       Pada dasarnya paneman itu sama dengan pamayuh
b.      Banten paneman ini bertujuan untuk melayani Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) bersenag-senang
c.       Paneman juga sebagai prosesi akhir suatu upacara
d.      Paneman juga sebagai obat
e.       Sebagai penyebab orang atau dasar untuk orang mencapai tidak sadar atau nadi,kerauhan
f.       Dan base pecanagan yang ada dibanten ini disodorkan kepada orang-orang yang akan melakukan tarian Madewa Ayu untuk natab
g.      Banten pemijian yang ada dibanten ini digunakan untuk menyambut kedatangan Ida Bhatara
h.      Dan yang terakhir adalah peras yang berfunsi untuk memohon upasaksi kepada para seseorang bahwa upacara itu selesai dan dapat diterima/bukti












                                                                
TARIAN MADEWA AYU
DI DESA ADAT PEMUTERAN
KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG










Oleh  :
1.      Putu Ordie Frida ( 01.5111.10 )











           STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA
      TAHUN 2013

Tidak ada komentar: